Semua yang dia katakan,
tak semuanya benar.
Semua yang dia artikan,
tak kan ada artinya lagi.
Sekarang dia begini,
itupun karena aku.
Sekarang dia bahagia,
akupun bahagia.
Aku tak bisa mencampurimu lagi.
Dan takkan pernah bisa.
Kini, semua tlah usai.
Bagai sungai yang mengalirkan melodinya.
Pulang dikala senja dengan mengiringkan tarian.
Sejak dahulu memang ku begini.
Maaf ku tak bisa berpihak.
Karna ku yakin tulang rusukku menunggu.
its dedicated to someone, my friend, i trust ur answer… 🙂
Filed under: aku aneh, aku menangis, Curhat, dunia itu fana
Komen Orang Nyasar