Prrraaaanggg…Guummmprrraaaangggg…geledektukkkk…

Jam 2 siang tadi, saya asik melakukan penelitian saya untuk mendapatkan gelar sarjana di Institut Pertanian Bogor. Saya melakukan sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh dosen pembimbing. Saya memanaskan sebuah larutan di atas kompor listrik yang sering saya gunakan.

Saking asiknya bekerja karena saya begitu menikmatinya, ketika merapihkan meja yang saya gunakan dari kotoran-kotoran yang berserakan akibat pekerjaan saya, tiba-tiba saya menyenggol sebuah glass beker berukuran 2 liter milik dosen saya yang baru saja dibeli dan baru tiba setelah dipesan beberapa hari sebelumnya dan jatuhlah sang gelas yang jelas sekali yang akan pecah namanya juga gelas gimana sich.

Prrraaaanggg………Guummmprrraaaangggg……geledektukkkk….

Seisi laboratorium tempat saya bekerja langsung (orang loh bukan yang laen) langsung tersentak dan mengamati pecahan-pecahan gelas tersebut.

becker glass tidak pecah

Becker glass pecah

Dan hati sebenarnya sih jantung saya langsung kaget melihat pecahan-pecahan gelas yang bergelimpangan di meja. Dan di dalam hati saya berkata: “Kucing arab ni gelas malah pecah, berapa harga ni gelas ye?”

Saya ternyata lupa bahwa dosen saya juga ada di laboratorium. Beliau menghampiri saya, saya menghindarinya dengan mencari kantung plastik sebenernya sih pengen kabur. Dan berkata: “Siapa ini yang mecahin?”

“Saya bu!”, jawabku sambil tertunduk lesu.

“Ini teh alat baru dibeli dan belum dibayar malah udah pecah”, kata dosenku dengan logat Sundanya walaupun sebenernya beliau berasal dari Jawa, mungkin karena lama di Bogor.

Saya hanya bisa diam membeku. Beliau lalu meninggalkan laboratorium menuju kantornya.

“Duh sial gw, mbak ini harganya berapaan sih mbak”, gerutu dan tanyaku kepada salah seorang laboran.

“Sembilan puluh ribu”, jawabnya tegas.

Aku merogoh kantung, yang ternyata tidak ada apapun. dan melihat isi dompet yang ternyata hanya berisi dua puluh ribu rupiah dan itupun untuk jatah makan selama seminggu.

Setelah kurapihkan pecahan kacanya dan menyelesaikan pekerjaanku, aku lalu mengerjakan shalat Dzuhur yang terlambat kukerjakan. Dan berdoa kepada Tuhan agar diberi kesabaran. Hiks..hiks..hiks.. 😦 😦 😦 😦 😦

Iklan

Filed under: Berita, Curhat, Hehehe, IPB, becker glass, hancur, pecah, sedih