Sudah setahun lebih tiga bulan aku bersamanya. Suka dan duka sering kami rasakan bersama. Tangisan, rayuan dan buaianku pernah ia rasakan. Kasih sayangku padanya ntah seberapa besar yang ia rasakan. Tapi aku mencintainya. Mencintainya setulus hatiku. Sungguh? Aku tidak bohong.
Aku tidak pernah bisa berbohong jika berbicara dengan hal yang berkaitan dengan cinta. Bagiku cinta itu suci, terlalu hina untuk ditipu apalagi tuk dikhianati. Karena cinta menyangkut soal hati. Cinta itu hati . Hati itu suci.
Raut wajahnya kini selalu menyelimuti pikiranku karena dalam beberapa hari ini aku tidak bertemu dengannya. Aku rindu kala ia mengingatkanku tuk selalu sholat tepat waktu dan banyak berdoa. Aku rindu saat ia mendorongku tuk selalu melangkah ke depan. Ke kehidupan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Pujaanku, aku rindu kamu. Sungguh rindu.
Sekarang saat ia tak ada, sungguh serasa sesak dada ini. Cinta yang ia berikan sungguh tulus, membuat hatiku gundah gulana jika ia akan pergi beberapa hari meninggalkanku. Aku ingin ia selalu menemaniku. Sering aku merengek agar ia tak usah pergi hanya tuk temani diriku terus. Sebenarnya aku sudah tak tahan ingin meminangnya sehingga bisa dikatakan sah dalam Islam. Hanya saja, aku masih harus menyelesaikan studiku. Aku belum bisa mengurus diriku sendiri. Gimana jadinya nanti?
Saat ia pulang, aku tak tahan tuk mencium keningnya yang wangi. Akan kujaga terus pujaanku itu. Cintanya, kasih sayang dan lembut hatinya sungguh membuat aku terbuai. Oh..pujaan hatiku, ku rindu kamu…
Filed under: Curhat, Hehehe, Luph Melulu, Cinta, Luph Melulu, Poems
itu dia rasanya kalo jatuh cinta ya 🙂
by the way…. jangan panggil aku mas………………
hehehehehehehe
Eheumm
ooo lagi jatuh cintrong to…..
ehm ehm… yang lagi jatuh cinta nih ye…
ikut bahagia, mas…

*terharu
Kang, cepet deh dilegalkan aja cintaya.
jatuh cinta…bergetar rasanya….
hayooo lagu siapa?????
suit-suit, prikitiuw….., belum bisa ngurus diri sendiri? makanya cpetan dilegalkan, ntar kan ada yg ngurusin.
hehehehehehe..